RSS

Sabtu, 12 Desember 2009

AKU DAN IBUKU...


IBU...
Masih teringat jelas di otakku semua jasamu,pengorbananmu untjk diriku. Aku tahu aku tak mungkin bisa membalas semua jasamu banyak kesalahan yang telah ku perbuat yang mungkin membuatmu menangis dan terluka. Aku tahu aku hanya manusia biasa yang tak luput dari dosa dan khilaf. Tapi untukmu aku rela melakukan apapun, bahkan menukar nyawaku untukmu.

aku masih ingat dangan semua kesalahanku yang membuatmu menangis dan aku yakin kesalahan ku membuatmu sangat terluka. Ketika ituaku tidak suka dangan masakanmu hingga aku tidak mau untuk memakannya,tapi engkau berusaha untuk memasakan apa yang aku inginkan dengan nada halus engkau bertanya,"Ndok pingin maem mbek opo?"dan aku menjawab,"West gag usah". walaupun aku bilang begitu, tapi raut wajahku dari pagi hingga sore terlihat sangat cemberut.Dan ketika sore, saat ibu pulang kerja aku tahu saat itu kau sangat capek dan itu terlihat dari raut wajahmu. eh,,,malah manjumpai aku yang cemberut. denan seketika kau mengomel,,aku tahu itu untuk kebaikanku agar aku bisa menghargai orang lain, apalagi ibuku sendiri.

Aku tahu aku masih sangat bergantung kepadamu sampai saat ini,aku akui aku jarang sekali melakukan pekerjaan rumah kecuali hari minggu. Tak bisa ku bayangkan betapa lelahnya engkau sehari-hari melakukan pekerjaan ini seorang diri.Tak bisa ku bayangkan jika hidupku tanpa dirimu,mungkin aku tidak bisa menjadi seperti sekarang.Aku tahu kesalahanku mungkin setinggi gunung dan sebesar langit, tapi aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sangat menyayangimu melebihi apapun di dunia ini dan terima kasih atas semua jasamu yang takkan pernah putus hingga kapanpun, walaupun aku tahu terimakasih saja tak cukup untuk menebus apa yang engkau berikan padaku tapi,untuk saat ini aku hanya bisa melakukan uni untukmu


I LOVE YOU MOM, SO MUCH...


BINTANG HIDUPKU...


IBU...
Engkau bagai mentari
Mentari yang slalu terbit di pagi hari
Tiada lelah dirimu berputar
Berputar menyinari bumi


IBU...
Engkau bagai seberkas cahaya
Cahaya yang menyinari kegelapan
Cahaya yang tiada pernah padam
Hingga akhir zaman

IBU...
Engkau bagai sebuah bintang
Bintang yang bersinar di malam
Bintang yang seolah selalu tersenyum
Senyummu yang meneduhkan hati setiap insan

IBU...
Kau berikan kasih sayang yang tulus
Kasih sayang kepada putra putri mu
Kasih sayang yang tiada pernah putus
Takkan pernah putus sepanjang masa

Terima kasih IBU...
Atas semua jasamu yang takkan pernah ku lupa
Sampai kapanpun...


Selasa, 24 November 2009

Nyanyian Untuk Guruku

HYMNE GURU

Terpujilah wahai engkau Ibu Bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan ku ukir di dalam hatiku
Sbagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan Bangsa
Tanpa tanda jasa

Nyanyian Untuk Guruku

Lagu di atas mencerminkan betapa berjasanya guru terhadap kehidupan Bangsa ni terutama untuk para generasi muda. Guru memang pahlawan tanpa tanda jasa dan jasanya pun akan terkenang sampai akhir hayat kita.
Dulu aku mempunyai seorang guru favorit, ketika aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Namanya Punarti, tapi aku dan teman-teman sering memanggilnya Bu Pun. Beliau sering memberikan motivasi untukku agar aku bisa mempertahankan nilaiku, makhlum dulu nilaku naik turun. Tapi, berkat motivasi darinya aku bisa mempertahankan nilaiku sampai aku lulus dan berkat kerja kerasnya aku bisa lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.
Dulu aku sekolah di SDN Kabunan dan Bu Pun rumahnya BTN. Hmmm...jauh banget!!! Dibanding guru-guru lainnya memang rumah Bu Pun paling jauh, tapi aku tidak pernah melihatnya mengeluh dengan keadaan ini. Setiap hari beliau datang di sekolah dengan raut wajah yang ceria, seakan memberi isyarat kepada murid-muridnya untuk tidak malas sekolah dan belajar. Tiap kali beliau mengajarku, aku tak pernah merasa mengantuk dan tak sedikitpun muncul pikiran untuk tidak memperhatikan. Tapi ketika aku lulus beliau dipindah tugaskan untuk mengajar di sekolah yang lebih dekat dengan kediamannya. Sejak saat itu aku tak pernah lagi berjumpa dengan beliau. Setiap kali aku lewat di depan sekolahan itu aku selalu mengingat kenangan-kenangan yang pernah kami lewati, dan masih tersimpan jelas dipikiranku wajahnya, senyumannya, dan suaranya seakan takkan pernah hilang dari memoriku.
Allah memang Maha Tahu dengan apa yang dipikirkan oleh umat-Nya. Ketika aku daftar di sekolah ini aku bertemu dengan beliau setelah kira-kira 3 tahun tidak bertemu akhirnya kami dipertemukan, rasanya aku pengen nangis dan aku pengen banget memeluknya tapi entah mengapa tak muncul keberanian untuk melakukannya. Dalam lubuk hatiku, aku seneng banget. Memang salah satu tujuanku sekolah disini adalah ingin bertemu dengan beliau. Siapa tahu anaknya juga sekolah di sini karena dulu beliau pernah cerita kalau beliau mempunyai anak yang sebaya denganku. Akhirnya tujuanku itupun tercapai aku sering bertemu dengannya ketika pulang sekolah saat beliau menjemput anaknya.

Cahaya Kehidupan

Guru...
Engkau bagai seberkas sinar dalam kegelapan
Tanpamu dunia terasa gelap gulita
Tak setitikpun putih tercipta
Hanya hitam, hitam dan hitam

Guru...
Engkau bagai cahaya kehidupan
Bagai bulan dan bulan yang menerangi malam
Engkau bagai malaikat yang menolong kami
Malaikat yang menolong dari gelapnya kebodohan dunia

Guru...
Engkau pahlawan tanpa tanda jasa
Kegigihanmu dalam membagi ilmu
Seakan tak kenal kata lelah
Jasamu tak kan pernah terlupa
Sampai akhir hayatku

Rabu, 11 November 2009

SLIM_BE I LOPE YOU PULL...RESIP1ENT I'M COMING...

Pertama kali masuk SMADA aku diterima di kelas X-5. Anak-anaknya seru, kompak, dan asyik. Walaupun dulu kami kurang mengenal satu dengan lain. Ketika itu, aku sekelas dengan teman SMPku sehingga aku milih untuk sebangku dengan teman SMPku. Tapi selesai MOS dia pindah di kelas X-7 dan aku jadi duduk sendiri. Kemudian aku pertama kali berkenalan dengan Anis. Dan dia menjadi teman sebangkuku.
Di kelas X-5 banyak sekali kenangan suka maupun duka. Tapi banyak sukanya. Yaitu selalu kompak dalam mengerjakan apapun termasuk remidi (hahahahahahahahaha) terutama perlajaran Fisika. Di kelas aku mempunyai gank yang dsebut KAOS Ko_TanK. Dimana-mana kami selalu pergi bersama walaupun di kelas kami semua berkelompok tapi dalam bergaul kami tidak pernah membeda-bedakan teman. Semuanya sama bersaudara. Tapi kebersamaan itu mulai menghilang ketika kami naik kelas XI kami berlima berbeda kelas walaupun sama-sama diterima di IPA. Walaupun kami berbeda kelas kami sekarang, tapi dulu sebelum kita berpisah kami berjanji kalau kami akan selalu bersama selama kami sekolah di SMADA. Syukur-syukur kalo sampai mati.
Aku diterima di IPA-1, awalnya merasa asing karena walaupun kami dulunya sama-sama kelas X tetapi berbeda kelas dan diantaranya kami belum ada yang kenal mungkin hanya tau namanya. Setelah kira-kira satu minggu aku tetap merasa asing. Walaupun diantara kami sudah mulai mengenal. Tapi aku merasa kelasku ini kurang kompak. Terutama saat pelajaran atau tugas. Mereka selalu mengerjakannya tepat waktu dan aku tau memang seharusnya begitu. Tapi entah mengapa??? Aku merasa bosan dengan semua ini. Aku selalu berharap semoga aku bisa bergaul dengan mereka. Seperti bergaul dengan teman Sekelasku dulu. YANG KOMPAK, ASYIK, DAN RAME. Mungkin dengan cara mengenal mereka satu-satu dan lebih mengerti mereka aku bisa mengbuang perasaan asingku. Tapi sekarang dengan facebook aku bisa berteman lebih akrab dengan mereka dan untuk temanku dulu aku juga tetap berteman walaupun sekarang berbeda kelas.....:-)